Surat Terbuka dan Tantangan untuk Budi Arie Setiadi (BAS)
Kembali kepada pertanggungjawaban yang harus dilakukan oleh BAS, maka publik bisa menguji apakah manajemen dan adminitrasi di Kementerian Koperasi tertata rapi atau ngaco alias saling sengkarut sebagaimana Kemkominfo tempat BAS berada sebelumnya.
Oleh: KRMT Roy Suryo, Pemerhati Telematika, Multimedia, AI dan OCB Independen pada Hari ke-50 Statemen BAS soal Akun Fufufafa, 30 Oktober 2024
HARI Rabu, 30 Oktober 2024 adalah tepat 50 (lima puluh) hari, semenjak 10 September 2024 lalu, janji Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi (BAS) ketika itu di depan Wakil Rakyat di DPR-RI soal Akun "Fufufafa" di KasKus.
Di mana BAS janjinya akan "segera" menjelaskan Siapa Pemilik Akun yang dikenal sangat tidak sopan dalam bertutur, bahkan sudah bisa digolongkan sebagai "hate speech", vulgar, rasis, bahkan kampungan (karena mostly hanya berisi makian dan cacian serta topik seputar (maaf) alat kelamin saja).
Kata-kata dan kalimat yang sangat tidak proper bahkan tidak senonoh tersebut banyak ditujukan kepada sosok Bp Prabowo Subianto dan keluarganya (yang saat itu berkontestasi melawan Joko Widodo), tokoh-tokoh lainnya seperti Pak SBY, Habiburohman, Anies Baswedan, Kelompok 212, hingga Artis-artis nasional seperti Syahrini, Cinta Laura, Nadia Mulia, Bella Sofie, Pevita Pierce, Duo Serigala, Haruka JKT48, Nurul Arifin, Wanda Hamidah, Titiek Soeharto, Kartika Poetri, Rachel Maryam, dan sebagainya.
Selain itu – sebagaimana kemarin saya presentasikan juga di depan Wakil Ketua DPD RI (Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia), Ketua Komite 1 dan Ketua BAP (Badan Akuntabilitas Publik) di Ruang Sriwijaya Gedung B bersama Kelompok "Bara Kemang", Akun Fufufafa di KasKus ini juga tercyduk sering terhubung ke: Chaturbate, Xhamster, Roblox, Lnkbio, Scrath, Spankbank, Redtube, Xvideos, male, Phonphisekchat, Cherkassy, Vk, Picsart, Rumble, Reddit, Xhame, Minecraft, Stackoverflow, Gifthub, Tenor, Revolut, hingga OnlyFans dan Semprot.com.
Publik Indonesia yang waras dan tidak amnesia tentu masih sangat ingat kata-kata BAS saat itu yang lantang mengatakan bahwa pemilik Akun Fufufafa di KasKus tersebut adalah "bukan Gibran" (?) tanpa dia bisa menjelaskan secara ilmiah atas dasar apa statemennya yang hanya OmDo (Omon Doank) alias bisa disebut sebagai Kebohongan Publik tersebut.
Mengapa BAS bisa dikatakan telah berbohong, karena jika melihat tayangan YouTube "Bocor Alus" Tempo yang bisa diklik lengkapnya melalui link youtu.be/AWjLiJSZgis? jelas bahwa BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) hingga Kaesang Pangarep (KP)-pun sudah mengkonfirmasi bahwa Akun "Fufufafa" di KasKus tersebut adalah milik Gibran Rakabuming Raka (GRR).
Kalaupun saat ini BAS sudah bukan lagi menjadi Menkominfo (dan digantikan oleh MenkomDigi Meutya Hafidz, yang entah kebetulan atau tidak, kemarin dipanggil khusus oleh GRR dan tidak bersedia komen apapun soal pemanggilannya) dan kini BAS sudah menjadi Menteri Koperasi (Menkop), bukan berarti bahwa dia bisa seenaknya lepas dari tanggung jawab dari statemen (bohong) yang diucapkannya 50 hari lalu tersebut.
Karena justru saat ini bisa ditegaskan fakta lain lagi soal kepemilikan Akun Fufufafa di KasKus yang semakin menegaskan temuan sebagaimana sudah ditelaah secara ilmiah dan bertanggungjawab soal Akun Fufufafa di KasKus tersebut sebelumnya.
Kembali kepada pertanggungjawaban yang harus dilakukan oleh BAS, maka publik bisa menguji apakah manajemen dan adminitrasi di Kementerian Koperasi tertata rapi atau ngaco alias saling sengkarut sebagaimana Kemkominfo tempat BAS berada sebelumnya.
Jelasnya, publik bisa sekali lagi menguji kejujuran BAS atas apa yang dilakukan Kementeriannya tersebut 11 tahun silam, tepatnya pada hari Senin tanggal 11 November 2013 di kota Solo, Jawa Tengah. BAS tinggal menanyakan saja ke Stafnya, sekali lagi kalau dia punya Leadership yang baik dan kantornya tertib dalam administrasi, alias tidak acak adut sehingga BAS (lagi-lagi) tidak bisa menjawab sebagaimana soal Akun Fufufafa di Kemkominfo dahulu.
Dalam postingannya, Akun Fufufafa di KasKus saat tersebut menulis "saya berterima kasih dan bersyukur soalnya acara kemarin pesen katering ane moga2 pak menteri suka masakan saya" .
Analisis dan penjelasan tulisan (terlampir) di atas besok akan disampaikan setelah melihat apa jawaban dan sikap dari BAS dalam menjawab Surat Terbuka dan Tantangan ini.
Namun tidak seperti yang pernah ditulis soal "Menunggu Godot" beberapa waktu lalu, maka jika saat itu dianalogikan dengan menonton kisah drama klasik yang aslinya berbahasa Prancis dan berjudul "En attendant Godot", sebuah ungkapan umum ketika menunggu Godot yang kemudian diartikan sebagai menunggu sesuatu yang tak kunjung datang.
Detailnya, Menunggu Godot adalah sebuah lakon drama karya Samuel Beckett. Menceritakan tentang dua karakter, Vladimir (Didi) dan Estragon (Gogo), terlibat dalam berbagai diskusi dan pertemuan sambil menunggu tituler Godot, yang tidak pernah datang.
Teks Prancis aslinya disusun antara tanggal 9 Oktober 1948 sampai 29 Januari 1949. Sedangkan pementasannya disutradarai oleh Roger Blin, pada tanggal 5 Januari 1953 di Théâtre de Babylone Paris, disusul versi bahasa Inggris yang ditayangkan perdana di London pada tahun 1955.
Di Indonesia kisah inipun sering dipentaskan di berbagai tempat dan pemeran berbeda, sebagai Apresiasi atas Naskah yang kini sudah banyak terjemahannya tersebut.
Maka saat ini kita beri waktu 1x24 jam (baca: satu kali dua puluh empat jam) saja kepada BAS untuk bisa menjawab pertanyaan sederhana (soal kegiatan Kemenkop tanggal 11/11/2013) tersebut agar bisa dicocokkan dengan Postingan akun Fufufafa di KasKus sehari sesudahnya, Selasa pagi 12 November 2013 pukul 08.46.
Dari jawaban BAS nantinya (kalau dia masih punya etika dan nyali untuk menjawab, tidak sekedar ngeles apalagi berbohong lagi), publik Indonesia lagi-lagi akan bisa melihat Fakta bahwa Fufufafa di KasKus terbukti secara sah dan meyakinkan 99,9% adalah GRR. Tenggat waktu singkat ini, sekali lagi, agar kita tidak lagi-lagi "menunggu Godot".
Kesimpulannya, Dengan Surat Terbuka & Tantangan ini, Rakyat Indonesia -khususnya Presiden Prabowo Subianto- akan menjadi Saksi kejujuran salahsatu Anggota Kabinet Merah Putihnya bernama BAS yang dahulunya dikenal sebagai Menkominfo paling gagal total dalam sejarah Republik ini (dengan kebocoran data masyarakat di PDNs/Pusat Data Nasional sementara).
Akankah BAS kembali gagal dalam tugas sederhananya selaku Menkop saat ini, di mana dia tinggal mengecheck ketertiban administrasi di kantornya yang berhubungan langsung dengan Fufufafa di KasKus 11 tahun silam tersebut ... Ambyar. (*)