Tanpa Keputusan dan Tindakan Cepat: Prabowo Hanya Omon-omon
Pada akhirnya keberanian, keputusan dan tindakan cepat, fleksibilitas dari Prabowo Subianto yang akan memberi kuasa atas kendali dan jawaban dalam mengatasi masalah/kekacauan seperti yang disenandungkan begawan ekonomi kita Kwik Kian Gie.
Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih
SETIAP pagi harus menyimak artikel (ekonom) Prof Anthony Budiawan, berbeda pagi ini masuk dan menyimak senandung tokoh nasionalis kita Prof. Kwik Kian Gie (audia visual) bermuatan Indonesia dalam situasi krisis dan kacau.
Sekalipun suara sedikit parau masih bisa dituangkan dalam tulisan sebagai berikut:
Tanah airku entah mengapa; Negara kaya menjadi merana; Tanah yang dulu amat mulia; Telah di jarah sepanjang masa; Tamah airku kini telah uzur; Tempat korupsi nan amat subur; Tempat polisi para mafia; Sejak dulu kala; Melambai-lambai kardus dan dolar; Berbisik-bisik cari kuasa; Rakyatnya melarat luar biasa; Tanah airku oh mengapa.
Senandung itu menyentuh kalbu, dalam situasi kritis dan kacau mutlak dibutuhkan kemampuan bertindak/bergerak dan mengambil keputusan lebih cepat untuk mengatasi kekacauan yang sedang terjadi.
Belajar dari Napoleon Bonaparte pakar perang terbesar: "kecepatan dan kemampuan beradaptasi dan bertindak datang dari organisasi yang fleksibel – bagilah menjadi kelompok kelompok mandiri yang sanggup beroperasi dan mengambil keputusan sendiri".
Pahamilah: "masa depan adalah milik kelompok yang fleksibel, cepat dan nonlinier".
Bagi para aktivis perjuangan jadilah kekuatan yang sulit digapai dan tidak bisa dihentikan dengan menanamnya semangat perjuangan yang membara, cepat ambil keputusan dan bertindak dengan cepat.
Bukan milik pejuang sejati, mengaku pejuang atau aktivis tetapi tanpa rencana dan tindakan cepat, selain menunggu waktu (seratus hari, enam bulan, satu tahun), baru bergerak .. itu pejuang yang sudah mati sebelum datang ajal kematiannya.
Musuh kita adalah Taipan Oligarki seperti menggunakan filosofi komandan Paton: "jangan pernah menjelaskan kapan orang-orang, cara melakukan segalanya. Hanya menjelaskan apa yang harus dilakukan, maka mereka akan mengejutkan dengan tindakan mereka". (Paton: A Genius For War Carlo D'Este, 1996)
Gerakan mereka sangat senyap tapi memiliki kekuasaan dan kekuatan menguasai. Dengan "senjata Angpau" mereka, maka para budaknya akan membabi-buta, untuk melawan siapapun yang akan menghambat dan menghalangi mereka, inilah yang telah terjadi pada era rezim Jokowi.
Sinyal yang ditampilkan oleh Presiden Prabowo saat ini masih tidak jelas sikapnya dan belum ada tindakan cepat, terasa masih omon-omon. Apalagi kalau akan mengikuti cara-cara Jokowi pasti bencana yang akan datang.
Pada akhirnya keberanian, keputusan dan tindakan cepat, fleksibilitas dari Prabowo Subianto yang akan memberi kuasa atas kendali dan jawaban dalam mengatasi masalah/kekacauan seperti yang disenandungkan begawan ekonomi kita Kwik Kian Gie.
Bukan dan tidak hanya omon-omon. Prabowo Subianto lebih baik menghindari pencitraan model Jokowi dan hanya larut pada dominasi sepele. (*)