Teror Berbalik Arah Menerjang Jokowi
Kondisi seperti ini, Prabowo Subianto sebaiknya menjauh dari Jokowi, karena rekayasa aparat keamanan kalau akan memblokir perlawanan rakyat, akan sia-sia karena kenekadan rakyat yang sudah marah akan melindas, melibas, dan menerobos kekuatan apapun yang akan menghalangi.
Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih
PERLAWANAN rakyat sudah metamorfosa seperti gelombang samudera. Gelombang yang semula berapa inci mulai beriak meninggi menjadi gelombang yang lebih besar, terpaan gelombangnya juga telah menjadi momentum akan menghantam pantai dengan daya rusak yang tak terbayangkan.
Teror yang dilakukan selama ini oleh Joko Widodo untuk melawan dan menghancurkan kemampuan lawan politiknya dengan kekerasan yang sporadis untuk menciptakan perasaan terancam yang bisa terus-menerus melahirkan ketakutan yang menyebar ke seluruh kehidupan rakyat sudah meredup dan akan menjadi bencana.
Selama ini banyak korban teror yang menyerah dan ketakutan karena tekanan teror bukan hanya ancaman, tapi menahan dan memenjarakan. Jangankan rakyat kecil, pejabat setingkat menteri dan ketua umum parpol besar saja harus menyerah.
Tampaknya saat ini mejanya telah dibalikkan. Jokowi, keluarga, dan pengikutnya dalam kondisi ketakutan. Teror dari rakyatnya bergelombang sangat besar, bahaya akan menerjang Jokowi.
Kekuatan bodyguard dari aparat keamanan pengawalan presiden dalam hitungan hari akan ditarik di akhir masa jabatannya, bersamaan kemarahan rakyat yang sudah di ubun-ubun untuk menangkap Jakowi dan diadili.
Upaya Jokowi untuk mengamankan diri mencari perlindungan dari ancaman yang sangat keras, hampir mustahil dimiliki Jokowi lagi, tersisa tinggal menyerah, apapun yang harus diterimanya.
Ancaman rakyat tepat pada waktunya pada akhir masa jabatannya lengser yang memicu segala pemikiran akan merusak dirinya dalam ketidakpastian.
Kemarahan dan imajinasi rakyat yang sudah liar akan semakin membesar berada di mana-mana, mustahil Jokowi bisa melawan dan menghadapinya.
Kondisi ini akan berlangsung cukup keras segala resiko terburuk baik sebelum dan sangat mungkin terjadi setelah lengser dari jabatannya pasti akan terjadi menimpa Jokowi.
Aksi Pasukan Berani Mati Pembela Jokowi dan keluarganya itu pada waktunya yang sangat dekat dengan peristiwa G 30 S PKI akan semakin meneguhkan indikasi sangat kuat bahwa Jokowi sudah terpapar PKI.
Masa depan yang tidak pasti akan terjadinya keadaan yang mengerikan bisa melahirkan putus asa, karena ketakutan, kepanikan, kebingungan yang mendalam, Jokowi tidak akan sanggup dikelola dengan cara yang normal.
Jokowi sudah diingatkan selama berkuasa bahwa penindasan, kekerasan dan macam-macam penyiksaan berupa penggusuran tanah rakyat dan pengusiran dari tempat tinggalnya demi untuk kepentingan para Taipan akan menimbulkan luka dan perlawanan rakyat, tidak digubris, akhirnya akan memicu revolusi.
Kondisi seperti ini, Prabowo Subianto sebaiknya menjauh dari Jokowi, karena rekayasa aparat keamanan kalau akan memblokir perlawanan rakyat, akan sia-sia karena kenekadan rakyat yang sudah marah akan melindas, melibas, dan menerobos kekuatan apapun yang akan menghalangi.
Perasaan lemah dan putus asa rakyat selama ini sudah berubah menjadi suatu keyakinan sebuah perjuangan heroik akan membersihkan para pengkhianat negara.
Perlawanan rakyat sudah disadari dengan tekad baja walaupun beresiko akan menimbulkan korban dan kerusakan sebagai resiko menyingkirkan rezim zalim yang telah menghancurkan negara. (*)