Agenda Culas di Balik Pembentukan Kembali DPA: Jokowi Akan Kawal Kerja Putra Mahkota?
Buka mata, buka telinga, buka hati, buka pikiran, Baca... Iqro apa yang sedang dan akan terjadi di sekeliling kita jika Jokowi masih ikut campur dalam pengelolaan negara pada masa pemerintahan berikutnya.
Oleh: Ida Kusdianti, Aktivis Aliansi Rakyat Menggugat (ARM)
RENCANA akan disahkannya Revisi Undang-undang Dewan Pertimbangan Presiden (Wartimpres) menjadi Dewan Dertimbangan Agung (DPA) pada awalnya rakyat menyambut gembira agar kinerja presiden atau perilaku pemimpin dalam melaksanakan tugasnya tidak bersifat otoritarian.
Namun, rencana disahkannya RUU Dewan Pertimbangan Agung menjadi tanda tanya besar bagi publik ketika politisi Gerindra yang tidak lain mantan politisi PDI-P berstatemen "Jokowi dengan segudang pengalaman saya yakin mampu menduduki DPA" menjadi polemik, ada nuansa ketidak- relaan Joko Widodo dan pendukungnya untuk melepas jabatan dan keluar dari zona aman dan nyaman, mereka berpikir dengan begitu bisa terus ikut menyetir Republik ini lewat DPA.
Saya katakan Jokowi masa lalu kelam dengan mewariskan segudang masalah untuk Indonesia membuat rakyat sudah jengah dengan perilaku dan kebijakan rezim ini.
Pertanyaan besar untuk para pendukung rezim... Kesuksesan apa yang sudah dicapai penguasa saat ini? Apa sukses menggelar karpet merah untuk Aseng, sukses memiskinkan rakyat, sukses merampok habis SDA, sukses memeras rakyat, dan sukses Membodohkan Anak Bangsa...
Jangan heran jika muncul banyak pertanyaan publik atas statement mantan politisi PDI-P Maruarar Sirait tersebut, Maksud dari dibentuknya kembali DPA untuk apa? Apakah untuk Jokowi yang belum mau lepas dari jabatan dan kepentingannya? Ataukah Jokowi ingin mengawal kerja anaknya agar sesuai dengan agendanya yang di-back up para penjajah?
Hari ini semua saling kerja sama, legislatif, yudikatif, Eksekutif, tak ada yang bisa keluar dari zona itu, karena mereka sudah Tersandera dan saling menyandera...
Jika ini mulus maka pemerintahan yang akan datang tak akan jauh beda dengan sekarang, atau bahkan mungkin lebih Parah.
Prabowo Subianto sedang dipertaruhkan "Mampukah menjadi diri sendiri demi kesejahteraan Rakyat? Atau tunduk pada arahan Jokowi dan mengorbankan rakyat?”
Sebagai rakyat yang sadar saat ini hanya bisa bergerak terus, berteriak terus... berharap ada yang mendengar dan ada yang merespon... jikapun tak ada.... tak akan ada yang sia-sia dalam sebuah perjuangan…
Buka mata, buka telinga, buka hati, buka pikiran, Baca... Iqro apa yang sedang dan akan terjadi di sekeliling kita jika Jokowi masih ikut campur dalam pengelolaan negara pada masa pemerintahan berikutnya.
Lawan...Tirani, dan Black List Jokowi di Indonesia. (*)