Apel Siaga Nasdem: Kesungguhan Akan Perubahan Indonesia

Setidaknya, itu menggambarkan sebuah dialog yang dilakukan antara Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ketika mereka diperintah untuk melakukan pengorbanan. Jawaban Ismail pun juga dengan penuh kesungguhan dan senyuman, lakukan ayah kalau itu memang perintah.

Oleh: Isa Ansori, Kolumnis dan Akademisi

APEL siaga didedikasikan untuk menunjukkan kesiapannya dalam menghadapi segala hal yang dianggap merintangi dan akan menghalangi tujuan yang sudah ditetapkan yang akan dicapai. Apel siaga juga bisa dipahami sebagai upaya menunjukkan kekuatan dan keseriusan dalam menjaga jalan mencapai tujuan.

Inilah yang bisa kita sematkan kepada apel siaga Partai Nasdem, Ahad, 16 Juli 2023 di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta. Betapa tidak, setelah deklarasinya menetapkan Anies Baswedan sebagai bakal capres yang diusung, Partai Nasdem menghadapi ujian yang luar biasa, utamanya yang dialami oleh Surya Paloh, Ketum Nasdem, dengan kegiatan bisnisnya.

Menteri-menteri yang berasal dari Nasdem menghadapi tekanan dan ditersangkakan serta yang lain tinggal menunggu waktu saja. Bisnis SP juga mengalami tekanan yang tak kalah beratnya, Metro TV sebagai salah satu televisi berita yang selama ini mendapatkan berkah bersama Istana, kini tak lagi, iklan-iklan yang berasal dari pemerintah, utamanya yang berasal dari BUMN kini tak lagi ada, belum lagi kegiatan bisnis lain yang menjadi penopang jalan hidup SP.

Pendeknya bahwa pilihan SP dan Partai Nasdem mengusung Anies adalah pilihan yang terjal dan penuh resiko. Kini Partai Nasdem dan SP sudah merasakan dan harus menghadapinya. Mundur bukanlah sikap SP yang dilahirkan di bumi Aceh yang banyak melahirkan pahlawan. Tak ada kata menyerah bagi pahlawan-pahlawan Aceh ketika mempertahankan tanah dan harga dirinya dari penjajah.

Anies, PKS, dan Partai Demokrat bukanlah tipe pribadi dan kelompok yang cengeng dan lemah, mereka sudah membuktikan sebagai lawan tangguh Istana. Tak mudah bagi Istana untuk menaklukkannya.

Partai Nasdem dan SP tidaklah salah menjalin koalisi dengan mereka di tengah semangat restorasi dan perubahan yang digaungkan.

Sehingga bertemunya mereka dalam suatu Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) adalah energi dahsyat untuk mengawal perubahan dan mewujudkan Indonesia yang sejahtera, damai, dan berkeadilan. Sebuah cita-cita luhur para pendiri bangsa ketika berjuang memerdekakan Indonesia dari tangan penjajah.

Bagi Partai Nasdem dan SP, apel siaga yang konon kabarnya akan dihadiri oleh 200 ribu kader partai, belum lagi dari relawan adalah sebuah unjuk kekuatan dan pesan yang akan disampaikan, bahwa perubahan sudah tak lagi bisa dibendung dan dihentikan.

Konon kabarnya GBK hanya memuat 100 ribu orang, itu artinya akan ada lebih 100 ribu orang yang tersebar di luar GBK. Sebuah pesan yang tak bisa dianggap remeh oleh siapapun yang mencoba akan menghentikan.

Energi Anies sebagai bakal capres juga tak bisa dianggap remeh, apalagi setelah kepulangannya dari tanah suci Mekkah menjalani ritual haji yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan, sebuah itibah kepada perjuangan dan pengorbanan Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Siti Hajar.

Sebuah perjuangan yang pada akhirnya menuai kemenangan. Sebuah dialog sederhana tapi mengharukan antara Anies dengan Surya Paloh, Anies jangan kau menyerah, dan tentu Anies menyambutnya dengan senyum kesungguhan dan kemenangan.

Setidaknya, itu menggambarkan sebuah dialog yang dilakukan antara Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ketika mereka diperintah untuk melakukan pengorbanan. Jawaban Ismail pun juga dengan penuh kesungguhan dan senyuman, lakukan ayah kalau itu memang perintah.

Lalu apa dan bagaimana suasana gempita perubahan yang akan terjadi, setidaknya esok, Ahad, 16 Juli 2023, akan bisa kita lihat dan kita dengarkan. Kita lihat suasana kesungguhan akan perubahan dan akan kita dengar pidato perubahan dan keyakinan akan terwujudnya perubahan itu.

Semoga kita semua akan menjadi saksi sejarah bahwa kesungguhan perjuangan akan perubahan Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Terima kasih Mas Anies, Terima kasih Pak SP, Terima kasih Ustadz Ahmad Syaikhu, Terima kasih Mas AHY, terima kasih Partai Nasdem, Terima kasih PKS, Terima kasih Partai Demokrat, Terima kasih Tim Delapan, dan Terima kasih kepada seluruh relawan perubahan. Kemenangan sudah dekat. (*)