Jakarta Guyub: Upaya BroNies Merangkai Kembali Serpihan Kemerdekaan Indonesia yang Terserak

Seperti kata Anies Baswedan yang menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, ia kerap menyoal substansi kemerdekaan. Buat apa merdeka, kalau rakyat tidak punya tanah. Buat apa merdeka kalau rakyat masih susah mendapat pelayanan pendidikan dan kesehatan.

Oleh: Yusuf Blegur, Mantan Presidium GMNI, Ketua Umum DPP BroNies

DIRGAHAYU Indonesia, 78 tahun rakyat belum bisa dibilang sepenuhnya merdeka. Masih banyak di sana-sini kehidupan orang-orang kecil yang identik terjajah. Terpinggirkan, terampas, dan tertindas, itulah realitas kehidupan rakyat tak berpunya di seantero republik.

Saban tahun negara bagai merayakan momen 17-an yang sejatinya jauh dan bertolak-belakang dari makna kemerdekaan yang sesungguhnya.

Pun bagi warga Jakarta, kehidupan di ibu kota negara itu, masih bergulat dengan urusan pemaknaan dari apa dan tujuan merdeka itu. Sebuah sentuhan kemerdekaan yang berkorelasi dengan kotanya, warganya, dan pemimpinnya. Selain menjadi influencer bagi kota-kota lainnya, Jakarta juga menjadi barometer politik nasional. Baik-buruknya Indonesia, bisa dilihat dari baik-buruknya Jakarta.

Seperti kata Anies Baswedan yang menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, ia kerap menyoal substansi kemerdekaan. Buat apa merdeka, kalau rakyat tidak punya tanah. Buat apa merdeka kalau rakyat masih susah mendapat pelayanan pendidikan dan kesehatan.

Buat apa merdeka kalau kekayaan negara habis dikuras bangsa asing. Buat apa merdeka kalau pemimpinnya gemar korupsi dan pejabatnya hobi pada yang mudharat. Buat apa merdeka kalau sesama anak bangsa saling bertikai, konflik dan bermusuhan serta memicu disintegrasi nasional.

Masih banyak lagi segudang kontradiksi dari perayaan ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang seremonial dan artifisial, yang tak lebih dari sekedar permainan, hiburan dan kegembiraan sesaat. Kata merdeka, yang telah lama kehilangan nasionalisme dan patriotisme di dalamnya.

Sebagai bagian dari refleksi dan evaluasi kegetiran itu. Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) BroNies (Relawan Bro Anies) terusik melakukan kegiatan deklarasi dan pelantikan pengurusnya seiring Panggung Kemerdekaan di Plaza Tugu Proklamasi.

Acara yang dikemas dengan Temu Kangen Warga Jakarta dan Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, menampilkan Karnaval Kebudayaan dan Kebhinnekaan, beragam pentas kesenian tradisional, senam kreasi massal dll.

Dengan menghadirkan Anies Baswedan dan para mantan gubernur Jakarta, beberapa aktifis dan tokoh nasional, event sekaligus gerakan yang sarat pesan dan nilai-nilai perubahan, yang dilakukan BroNies pada 19 Agustus 2023 mendatang di Tugu Proklamasi itu, di antaranya memiliki tujuan antara lain sbb:

1.Menghembuskan spirit persatuan dan kesatuan bangsa sebagai kekayaan nasional dari Jakarta hingga menyeluruh seantero negeri.

2.Membangun budaya guyub, solid dan toleransi warga Jakarta meski lekat dengan keberagaman dan plurailtas.

3.Membangkitkan semangat kebhinnekaan dan kemajemukan yang menjadi penopang fundamental sebagaimana dituangkan dalam nilai-nilai Pancasila, UUD 1945 dan NKRI.

4.Melakukan penyegaran dan relaksasi sosial sekaligus berbagi edukasi bersama seluruh warga Jakarta tentang nasionalisme dan patriotisme, melalui pentas seni budaya nusantara dalam momen perayaan HUT Kemerdekaan RI.

5.Mengokohkan silaturahim dan persaudaraan para pemimpin dan tokoh tokoh dengan warga Jakarta. Hal tersebut penting dan signifikan melahirkan kultur kesetaraan dan keadilan bagi sesama warga Jakarta khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya. (*)