Berjuanglah – Kemenangan Itu Ketentuan Tuhan
Kemenangan dengan beberapa syarat dijanjikan Allah SWT, bukan kemenangan sesuai keinginan manusia yang serba instan. Bukan kenenangan manusia yang suka perintah Tuhan. Bisa terjadi dalam perjuangan membela keadilan dan kebenaran kita tersiksa, bahkan terbunuh.
Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih
MENYONGSONG bang-bang rahino ketika matahari akan terbit dari timur, maka kegelapan akan sirna, hukum alam tetap berlaku meskipun tabiat alam selalu berubah.
Kapan perjuangan ini selesai, sementara iblis berwajah manusia semakin merajalela mencoba membuat gelap Ibu Pertiwi.
Dalam Islam, Allah SWT hanya akan menolong umat Mukmin bukan umat Islam. Umat Mukmin itu menyatasi kedzilaloliman dengan tindakan dan pengorbanan (bukan hanya dengan bediam saja di tempat).
Tugas kita harus tetap berjuang melawan kedzaliman "tumindk ala bakale nemu ala", “Cakra Manggilingan Gilir Gumilir", “itu ketentuan dan hak Tuhan, bukan otoritas manusia".
Kita menyenal bahwa kebenaran adalah konsep ketentuan Tuhan yang abadi, memiliki struktur, konstruksi, di dalamnya berjalan sistem mekanis yang bersifat deterministik, baku dan permanen. Selalu tetap dari zaman ke zaman
Berjuang dengan segala cara adalah ranah, peluang, tempat dan waktu diserahkan kepada manusia menggunakan akal dan budinya.
Selalu terjadi dalam perjalanannya harus masuk di alam paradoks seolah-olah bertentangan atau berlawanan dengan pendapat umum atau kebenaran, tapi kenyataannya mengandung kebenaran.
Muncullah pertentangan, konflik, kontradiksi, dan polaritas: Semakin kamu ingin berusaha untuk mengesankan orang lain, maka orang lain akan semakin tidak terkesan.
Semakin berusaha untuk mengendalikan segalanya, segalanya akan semakin tidak terkendali. Perasaan bahagia semakin dikejar semakin bikin kamu menderita.
Kemenangan dengan beberapa syarat dijanjikan Allah SWT, bukan (karena) kemenangan sesuai keinginan manusia yang serba instan. Bukan kemenangan manusia yang suka perintah Tuhan. Bisa terjadi dalam perjuangan membela keadilan dan kebenaran kita tersiksa, bahkan terbunuh.
Itu ketentuan Tuhan dan kebaikan sebagai takdirnya.
Bisa terjadi hasil dari sebuah perjuangan baru mewujud setelah kita semua sudah kembali ke pemiliknya (meninggal dunia). (*)