Buka Nalar Kita, Penolongmu Ada di Depanmu

Dapatkah dibayangkan keadaan pada masa dan saat itu. Indonesia di bawah kendali presiden hasil rekayasa politik yang dipaksakan, hanya karena ambisi politik horor dan angkara murka. Bisakah dia meng-handle semua itu, mampukah, kuatkah.

Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih

PRESIDEN akan digantikan oleh Wakil Presiden jika mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak bisa melakukan kewajibannya. Ia akan digantikan Wakil Presiden hingga masa jabatannya selesai (Pasal 8 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945).

Pada Pilpres 2024 semua pasangan calon memiliki peluang yang sama untuk menang. Termasuk pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Usia manusia itu tidak ada yang tahu di mana ajal akan tiba. Kalau Prabowo menang dan terpilih menjadi Presiden, dalam perjalanannya yang baru dia bertugas meninggal dunia (tentu kita berdoa umur panjang), maka naiklah wakilnya menjadi presiden sebagai seorang presiden. Kalau ini terjadi maka dari sinilah bunyi sirine meraung sinyal ada bahaya.

Gibran harus mengendalikan penduduk Indonesia yang diproyeksikan sebanyak 278,8 juta jiwa pada 2023, merupakan penduduk Muslim dan demokrasi terbesar di dunia.

Gibran akan dipaksa masuk pada pergaulan dan pergulatan kekuatan global baik untuk forum politik dan ekonomi dunia.

Presiden sebagai kepala negara harus memimpin banyak kunjungan dan pertemuan dengan berbagai pemimpin dunia.

Di dalam negeri presiden akan memimpin 5 (lima) jenderal bintang 4. Satu Panglima, satu Kapolri, 3 (tiga) kepala staf dari 3 (tiga) angkatan yang merupakan manusia terlatih dan terbaik, di TNI.

Macam-macam urusan negara, termasuk harus berhadapan dengan partai politik, DPR/MPR yang sangat rumit dan liar pada era UUD 2002, yang telah menciptakan negara kapitalis liberal dengan segala konsekuensi, resiko dan akibatnya.

Dapatkah dibayangkan keadaan pada masa dan saat itu. Indonesia di bawah kendali presiden hasil rekayasa politik yang dipaksakan, hanya karena ambisi politik horor dan angkara murka. Bisakah dia meng-handle semua itu, mampukah, kuatkah.

Jokowi sedang berjuang membuat negara dinasti dan telah berhasil MK melahirkan Nepo Baby. Itu akan menjadi aib sejarah pasca reformasi, now and forever sejarah akan mencatat.

Presiden langsung tinggal menghitung hari. Siapa Presiden yang akan bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik menjadi tanpa hutang, menjadi tanpa ketergantungan asing menjadi berdaulat, serta Indonesia bisa keluar dari era kalabendu (masa kekacuan atau chaos) menjadi zaman kalasuba (zaman keemasan dengan pemulihan dan pencerahan).

Semua ada pilihan rakyat Indonesia, buka nalar kita, di depanmu ada bahaya, penolongmu ada di depanmu "Selamatkan Indonesia"! (*)