Jokowi Akan Menerima Hukum Karma Akibat Perbuatannya

Sekiranya info itu benar juga menjadi tanggung jawab Jokowi sendiri untuk menerima akibatnya saat akan mengakhiri jabatannya. Memang sangat terasa perilakunya keluar dan menyimpang pakem seorang raja yang adil mengayomi rakyatnya.

Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih

KERATON Surakarta, dikenal sebagai Keraton Kasunanan Surakarta, adalah istana resmi dan tempat tinggal keluarga kerajaan Surakarta atau yang sering disebut dengan istilah Kasunanan Surakarta.

Keraton ini terletak di Kota Surakarta, Jawa Tengah, tempat Joko Widodo berdomisili. Keraton Surakarta memiliki sejarah yang kaya dan merupakan salah satu peninggalan budaya dan sejarah yang penting di Indonesia.

Bangunan keraton ini memiliki arsitektur tradisional Jawa dan juga ada sebuah bangunan yang mempunyai cerita mistis jaman dahulu.

Di dalam keraton tersebut terdapat sebuah bangunan yang disebut sebagai panggung Songgo Buwono. Panggung Songgo Buwono sendiri di kalangan masyarakat budaya Jawa dipercayai sebagai tempat meditasi para raja saat itu.

Bahkan, menara Songgo Buwono memiliki beberapa fungsi penting bagi raja Keraton Solo. Salah satunya adalah sebagai tempat bermeditasi dan berinteraksi dengan sukma ksatria atau Ratu Roro Kidul.

Panggung Sangga Buwana berasal dari kata “panggung” yang memiliki arti panggung atau bangunan yang tinggi, lalu “sangga” yang berarti diangkat atau ditahan dari bawah, dan “buwana” yang berarti jagad atau dunia alam semesta.

Di tempat inilah seorang abdi dalem berinisial D (karena tidak mau disebut namanya) sebagai salah satu yang menerima tugas ikut mengawal, mengawasi, dan menjaga kraton tersebut, secara rutin melakukan meditasi pada hari-hari yang sudah ditentukan.

Bahwa pada sepertiga malam dalam meditasinya datanglah sosok yang mengaku Suharto (mantan presiden RI kedua) memberi tahu bahwa "Jokowi akan menerima "karmanya" karena akibat dalam mengelola negara telah keluar dari pakem seorang Raja Adil yang harus menciptakan keadilan, ketenangan, kerukunan, dan kemakmuran rakyatnya.

Diyakini yang menemuinya bukan Suharto yang telah meninggal dunia tetapi "Jin Qorin-nya" (entitas gaib yang merupakan bayangan tidak terlihat dari manusia yang didampinginya). Qorin dipercaya memiliki wujud, sifat, kepribadian, dan bahkan hobi serupa dengan manusia yang menjadi objeknya.

Dalam ajaran Hindu dan Buddha, hukum karma diartikan sebagai suatu balasan akibat perbuatan di masa lalu yang dilakukan di dunia. Memiliki paham bahwa segala perbuatan yang dilakukan akan memiliki akibat pada pelaku di masa selanjutnya.

Islam tidak mengenal hukum karma, kendati demikian, setiap pemeluk agama Islam diajarkan bahwa bahwa setiap kebaikan akan dibalas dengan kebaikan dan keburukan juga akan dibalas dengan keburukan.

Kejadian ini cukup lama dirahasiakan karena kebenarannya hanya milik Allah SWT, dan karena tidak ingin info tersebut menjadi polemik di masyarakat yang harus tetap tenang dalam kehidupannya.

Sekiranya info itu benar juga menjadi tanggung jawab Jokowi sendiri untuk menerima akibatnya saat akan mengakhiri jabatannya. Memang sangat terasa perilakunya keluar dan menyimpang pakem seorang raja yang adil mengayomi rakyatnya.

Justru yang lebih kuat hanya ingin mempertahankan kekuasaannya dengan kekuatan dinastinya. Wallaahu'alam. (*)