Kalah Otak Dukun Bertindak
"Rasulullah SAW bersabda: Siapa yang mendatangi para dukun peramal nasib, lalu ia membenarkan apa yang mereka katakan, maka ia telah kafir terhadap apa yang turun kepada Muhammad, Alquran.'' (HR Ahmad dari Abu Hurairah).
Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih
DIAKUI atau tidak, peran dan perang dukun menjelang Pilpres 2024 marak menjadi rujukan, diminta jasa pertolongannya.
Peran paranormal atau dukun, mungkin sebagai sugesti atau kekuatan spirit kepada pihak yang meminta jasa bantuannya lebih optimis dalam menyongsong kemenangannya.
Fenomena munculnya adu kuat paranormal pada panggung belakang setiap kontestasi politik tidak terlepas dari masih kuatnya "kepercayaan klenik di masyarakat".
Meminta jasa dukun juga terjadi di negara yang mengaku paling rasional di AS. Seorang dukun melakukan ritual mistik memegang ular di depan gambar Presiden AS Donald Trump, di dalam sebuah apartemen di Lima, Peru, Rabu (16/9/2020).
Para dukun berkumpul untuk memprediksi siapa pemenang dari pemilihan presiden AS yang akan dihelat pada 3 November 2020.
Para dukun Shaman di Peru mencoba meramal siapa yang akan menjadi presiden Amerika Serikat (AS) selanjutnya. Dengan mengenakan pakaian warna-warni, asap dupa, bunga, foto calo presiden (capres) petahana Donald Trump dan capres Joe Biden mereka memulai ritualnya
Guru dukun Shaman, "Ana Maria Simeon", yang ikut dalam ritual tersebut saat ditanya Reuters secara pribadi mengaku meramalkan Biden yang akan jadi Presiden.
Paranormal tidak saja beraliran hitam, ada juga para paranormal syar’i. Aliran ini sering disebut paranormal putih guna menjaga keberkahan anugerah.
‘Ilmu tilik’ ini menjaga pantangan keduniawian tidak memasang tarif jasa pada setiap advisnya. Bahkan yang berangkutan tidak akan berani meramal karena memang disamping dosa juga tidak akan bisa meramal.
Selain misinya dakwah, agar yang meminta jasanya diarahkan untuk tetap memohon pertolongan pada Sang Pencipta dengan advis tuntunan doa doa dan laku prihatin yang dibenarkan oleh syar'i.
Berbeda dengan dukun aliran hitam, dengan bantuan panduannya dari bisikan makhluk halus dikenal bangsa jin.
"Peminta jasa dukun tidak paham seluk belul khidupan Jin yang sebenarnya tidak tahu apa apa selain berbohong. Kehidupan jin dalam kehidupannya sama dengan manusia memiliki status yang berbeda beda."
Ada yang hanya jadi jongos, bloon dan ada yang cerdas dan licik mengotak-atik tipuannya.
Dalam pandangan Islam sangat jelas melarang manusia untuk mempercayai para dukun peramal nasib.
Suatu ketika, Rasulullah SAW ditanya soal dukun peramal nasib. Kata beliau: "Mereka tidak ada gunanya". Ya Rasulullah, bukankah apa yang mereka katakan terkadang menjadi kenyataan?'' tanya beberapa sahabat lebih lanjut.
"Rasulullah SAW menjawab, ''Itu sebetulnya berasal dari kabar berita jin yang sudah bercampur dengan kebohongan. Setelah itu, ia membisiki para dukun peramal nasib" (HR Bukhari dari Aisyah).
"Rasulullah SAW bersabda: Siapa yang mendatangi para dukun peramal nasib, lalu ia membenarkan apa yang mereka katakan, maka ia telah kafir terhadap apa yang turun kepada Muhammad, Alquran.'' (HR Ahmad dari Abu Hurairah).
Mereka selalu berusaha memalingkan keyakinan dan akidah keimanan manusia kepada makhluk-makhluk gaib ciptaan Allah SWT. Mereka menghembuskan keragu-raguan terhadap diri manusia, yang pada gilirannya menggelincirkan umat manusia ke jalan kesesatan yang nyata.
Siapapun para pemeran politik menjelang Pilpres, kalah otak lantas meminta jasa peramal atau dukun, sesungguhnya bukan saja sebodoh bodohnya manusia tetapi dia sedang pada kesesatan yang nyata. (*)