Kemunculan Pratanda Dari Alam Bawah Sadar Yang Tersembunyi Selama 40 Tahun
"Operasi berat yang penuh resiko dan pertaruhan nyawa" yang diakui Pak Menteri, merupakan sinyal alam yang mengabarkan kepada masyarakat bahwa kondisi fisik Pak Menteri sudah tidak prima untuk persiapan memikul tanggung jawab besar yang dicita-citakan.
Oleh: Hamka Suyana, Pengamat Kemunculan Pratanda
PADA akhir bulan lalu publik tersentak. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melalui akun instagramnya mengunggah pernyataan yang membuat sebagian rakyat penasaran.
"Saya sadar dan paham bahwa tindakan medis yang saya jalani penuh dengan resiko dan pertaruhan nyawa," tulis Prabowo Subianto pada akun instagramnya, Ahad, 30 Juni 2024.
Pernyataan Prabowo Subianto tersebut disampaikan setelah menjalani operasi berat pada kaki kirinya yang cidera akibat terjun payung pada tahun 80-an. Begitulah pengakuannya.
Ungkapan tersebut termasuk "sinyal bahasa" yang muncul dari alam bawah sadar yang menyimpan seribu makna tersirat. "Operasi berat yang mempertaruhkan nyawa karena cidera pada tahun 80-an".
Seberat apakah kondisi cidera yang "disembunyikan" lebih dari 40 tahun, sehingga ketika dilakukan operasi harus mempertaruhkan nyawa?
Bukankah secara anatomi tubuh, posisi kaki letaknya relatif jauh dari jantung dan tidak ada syaraf vital yang menghubungkan antara keduanya, yang jika dilakukan operasi, akan menjadi penyebab berhentinya kerja jantung, alias beresiko pertaruhan nyawa?
Berbeda halnya jika yang cidera itu pada bagian perut hingga kepala, yang syarafnya terhubung langsung ke jantung.
Tapi sudahlah, saya tak ingin mengkritisi pernyataan Pak Menteri yang tentunya sudah berdasarkan diagnosis para dokter yang menanganinya.
Saya lebih tertarik menggali makna tersirat pernyataan Pak Menteri, "... tindakan medis yang saya jalani penuh dengan resiko dan Pertaruhan Nyawa."
Frasa "pertaruhan nyawa" bisa mengandung 2 makna:
Pertama; Makna ungkapan hasil kerja Pikiran Sadar atau eksplisit atau tersurat atau yang kasat mata sebesar 10% dari seluruh kemungkinan yang akan terjadi.
Kedua; Makna ungkapan hasil kerja Pikiran Bawah Sadar atau implisit atau tersirat atau tersembunyi atau masih misteri yang prosentasenya mencapai 90% dari keseluruhan kemungkinan yang akan terjadi.
Bahasa yang muncul dari Pikiran Bawah Sadar "pertaruhan nyawa" bisa bermakna implisit negatif yang kemungkinan akan menimpa Pak Menteri di kemudian hari.
Sinyal pratanda negatif sudah banyak bermunculan dan sebagian di antaranya sudah saya uraikan pada narasi-narasi tentang kemunculan pratanda pada beberapa kesempatan yang lalu.
Ungkapan "pertaruhan nyawa", jika ditinjau dari isyarat kemunculan pratanda dari alam bawah sadar dari Pak Menteri, maknanya sangat luas dan dalam terutama yang berhubungan dengan ambisius Pak Menteri yang "gila" jabatan ingin menjadi presiden sehingga tanpa malu dan tanpa beban moral menabrak norma demokrasi dan melanggar hukum dengan menjadi bagian dari pihak yang merebut kemenangan dengan cara curang.
Reputasinya sebagai penyandang predikat berjiwa patriot, sudah lenyap dan tanpa sadar pula, akan dicatat dalam sejarah sebagai pecundang demokrasi.
"Operasi berat yang penuh resiko dan pertaruhan nyawa" yang diakui Pak Menteri, merupakan sinyal alam yang mengabarkan kepada masyarakat bahwa kondisi fisik Pak Menteri sudah tidak prima untuk persiapan memikul tanggung jawab besar yang dicita-citakan.
Menurut pengakuan Pak Menteri, pasca menjalani operasi, kondisinya lebih baik. Kalau berjalan sudah tidak "menyeret" kaki kirinya lagi. Itu yang tampak secara eksplisit. Namun, faktor implisit takdir yang akan terjadi, tidak ada yang mengetahui. Apakah merebut kemenangan dengan cara curang akan dikabulkan Allah, atau janji Allah pada QS Ali Imran ayat 54 yang akan terjadi.
Allah SWT berfirman: وَمَكَرُوْا وَمَكَرَ اللّٰهُ ۗوَاللّٰهُ خَيْرُ الْمٰكِرِيْنَ ࣖ yang artinya, “Mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya dan Allah pun membalas tipu daya (mereka). Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.” (Āli ‘Imrān [3]:54)
Wallahu a'lam bishshowab. (*)