Memahami Kehendak Tersembunyi Ilahi Rabbi: Kecewa Yang Membahagiakan

"Boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagi kamu, dan boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagi kamu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui." (QS Al-Baqarah : 216)

Oleh: Hamka Suyana, Motivator Manajemen Sasyuik

PERNAHKAH Anda kecewa karena keinginan yang sangat diharapkan ternyata gagal menjadi kenyataan? Barangkali Anda akan menjawab dengan, "Wow, sering. Bahkan saat ini pun aku sedang dalam kekecewaan."

Tahukah Anda, bahwa tidak semua yang mengecewakan itu merugikan? Dan, bahkan yang sudah mengecewakan itu akan berakhir membahagiakan.

Orang baik, akan selalu diselamatkan Allah dari keburukan yang merugikan. Yang perlu dipahami bahwa gagal meraih keinginan, mungkin saja merupakan penyelamatan Allah dari kejadian tak diinginkan.

Batal melakukan rencana yang sudah disusun dengan matang adalah bentuk kasih sayang Allah agar Anda berumur panjang.

Lho, apa hubungannya antara kecewa karena batal menginginkan sesuatu dengan berumur panjang?

Supaya jelas, baca sampai tuntas kisah tragedi jauhnya pesawat helikopter Basarnas 2 di Pegunungan Dieng pada bulan awal Juli 2017 silam.

Hikmah besar sebagai bahan renungan, tersimpan secara implisit pada kecelakaan maut tersebut.

Telat Datang, Umur pun Tambah Panjang

Kala itu, tragedi jatuhnya helikopter Basarnas yang sedang menuju kawasan pegunungan Dieng, menelan korban 8 nyawa. Semua penumpang tak ada yang selamat dari maut.

Alkisah, sebenarnya penerbangan yang akan memantau bencana letusan Kawah Sileri, mestinya diikuti juga oleh wartawan. Salah satu wartawan yang seharusnya ikut adalah Yusuf Hanggara.

Yusuf Hanggara punya kenangan mendalam terhadap helikopter Basarnas yang naas.

Paginya, sebelum terjadi terjadi kecelakaan maut, ia masih mengikuti penerbangan bersama kru helikopter Basarnas dalam rangka melakukan misi pemantauan arus mudik di jalur Pantura.

Kemudian, ketika kembali ke pangkalan, ia pun turun untuk istirahat sambil menunggu jadwal penerbangan ke Kawasan Dieng.

Namun, pada saat ia kembali ke pangkalan, ternyata sudah telat beberapa menit. Helikopter sudah siap terbang. Yusuf Hanggara pun kecewa karena ketinggalan.

Jatuhnya Heli Basarnas menyentakkan Yusuf Hanggara. Ternyata, gagalnya ikut penerbangan, adalah bentuk kasih sayang Allah yang masih melindunginya agar umurnya lebih panjang.

Pengalaman Yusuf Hanggara adalah salah satu bukti kejadian yang mengecewakan, namun berakhir kebahagiaan.

Hikmah Yang Bisa Dipetik

Jika Anda dirundung rasa kecewa karena gagal mencapai keinginan, sebaiknya jangan mengeluh, jangan menyalahkan, jangan terlalu dongkol, jangan melontarkan sumpah serapah.

Nikmati saja "sensasinya" rasa kecewa, asalkan jangan dipendam terlalu lama. Segera aktifkan fungsi otak kanan Implisit.

Cobalah menerka, menebak, dan menduga ada hikmah apa yang akan diberikan Allah di balik kejadian yang mengecewakan itu.

Jadikan Al Qur'an Surat Al Baqarah ayat 216 sebagai pedoman, agar semakin paham untuk membaca hikmah tersirat di balik kejadian mengecewakan.

"Boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagi kamu, dan boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagi kamu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui." (QS Al-Baqarah : 216)

Hadapi kejadian mengecewakan dengan sikap SASYUIK (Sabar Syukur Ikhlas), niscaya hadiah bahagia akan diberikan Allah secara nyata.

Sekilas info. Pada tanggal 24 November lalu, saya mengalami ujian berat, duka mendalam karena takdir Allah terjadi tidak terduga dan sangat mengejutkan.

Istri saya yang baru saja ngobrol, hanya dipisahkan waktu untuk menunaikan shalat Isya’, ternyata begitu cepat dipanggil Allah.

Pada waktu itu, alhamdulilah, saya terhindar dari shock. Sebab meskipun istri meninggal mendadak, namun dipanggil Allah dalam kondisi sedang melaksanakan shalat Isya. Kami, saya dan anak cucu, yang dirundung duka mendalam, mampu bersyukur kepada Allah dan mengikhlaskan kepergian istri dalam keadaan beribadah kepada Allah. Insha Allah merupakan tanda-tanda husnul khatimah.

Itu yang membahagiakan di balik duka yang datang secara tiba-tiba. Kenangan duka yang membahagiakan. (*)