Ndasmu.... Etik!

Prabowo konon dikenal sebagai ahli militer, tetapi lengah ketika menyerang lawan debatnya selalu dari arah yang sudah mereka duga, justru akan menguatkan perlawanan mereka, tidak pernah ada kemenangan kecuali strategi itu hanya bunuh diri.

Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih

"TIDAK ada orang yang demikian beraninya sehingga tidak terganggu oleh sesuatu yang tak terduga”. (Yulius Caesar - Thn. 100 - 44 Sebelum Masehi)

Pertanyaan Anies Baswedan pada awal Debat Capres seputar putusan MKMK tentang pelanggaran etik yang berat dan melepas pertanyaan "bagaimana perasaan Pak Prabowo" dipastikan menjadi pertanyaan yang tak terduga dan menyakitkan.

Tidak terjawab dengan baik, justru mental Prabowo Subianto sangat terganggu, pada awal debat pertahanan mentalnya langsung menurun dan pertahanannya menjadi rentan.

Teror pertanyaan menjadi lebih berat ketika pertanyaan lagi-lagi menyentuhnya tema masalah yang sangat peka tentang penculikan yang dilakukan Prabowo pada masa lalu. Sebuah pertanyaan yang juga tidak diperkiraan akan muncul dari seorang Anies, yang selama ini dianggapnya sebagai anak buah.

Sebenarnya semua pertanyaan itu biasa, menjadi luar biasa karena tak terduga, sampai menyeret emosi Prabowo seperti menjadi liar tak terkendali.

Segala perlawanan yang tak diduga akan sangat berhasil dan akan membekas karena serangan itu seperti lintasan yang tidak diketahui dan diperkirakan sebelumnya menjadikan lawan debat menjadi marah, bingung, dan nanar.

"Inilah contoh serangan yang biasa menjadi luar biasa adalah definisi dari surealisme" (adalah aliran yang menggambarkan kontradiksi antara konsep mimpi dan kenyataan dengan gambar yang menunjukkan objek nyata dalam situasi yang tidak mungkin seperti mimpi di alam bawah sadar manusia).

Anies memiliki pikiran yang penuh strategi, siasat dan manuver fleksibel sebagai ilmuwan dan aktivis pasti ditempa dari pengalaman diskusi dan dialog di tempat terbuka dan terbiasa dengan serangan lawan ketika sebagai aktivis.

Sangat mungkin Prabowo di dunia militer banyak belajar teori perang, tetapi miskin bertarung di alam perdebatan diskusi dan berdebat karena sebagai prajurit pilihannya hanya "siap dan siap".

Prabowo konon dikenal sebagai ahli militer, tetapi lengah ketika menyerang lawan debatnya selalu dari arah yang sudah mereka duga, justru akan menguatkan perlawanan mereka, tidak pernah ada kemenangan kecuali strategi itu hanya bunuh diri.

Kita semua dikejutkan dengan sama nasibnya meluapkan memori yang sangat menyakitkan dari debat capres tentang MKMK di forum Konsolidasi Nasional Partai Gerindra, dengan ucapan "Ndasmu…. Etik" sama maknanya itu sikap bunuh diri. (*)