O'Hare Hero Anak Muda
Pahlawan sejati tidak akan bisa direkayasa. Jauh dan jauh sekali karena rekayasa politik busuk yang justru akan menindas rakyatnya hanya karena ambisi mempertahankan kekuasaan, akan menorehkan sejarah hitam.
Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih
ANAK muda seusia 29 tahun tercatat dalam sejarah perang dunia ke II, sebagai Hero yang gagah berani: Letnan Komandan Edward Henry O'Hare. Lahir pada 13 Maret 1914, meninggal dunia 26 Nopember 1943.
Letnan Komandan Edward Henry O'Hare adalah seorang penerbang angkatan laut Amerika Serikat dari Angkatan Laut Amerika Serikat, yang pada 20 Februari 1942, menjadi jagoan tempur pertama Angkatan Laut dalam perang "ketika ia seorang diri" menyerang formasi sembilan pembom berat yang mendekati kapal induknya.
Meskipun dia memiliki jumlah amunisi yang terbatas, dia dikreditkan dengan menembak jatuh lima pembom musuh. Dari rekaman kamera yang terpasang di pesawatnya, menjadi bukti keberaniannya dalam menyerang musuh. Hal itu menjadikannya sebagai penerima Medali Kehormatan (Medal of Honor) Angkatan Laut pertama dalam Perang Dunia II.
Aksi terakhir O'Hare terjadi pada malam tanggal 26 November 1943, saat dia melakukan serangan pesawat tempur malam hari pertama Angkatan Laut AS yang diluncurkan dari kapal induk. Selama pertempuran dengan sekelompok pembom torpedo Jepang, Grumman F6F Hellcat milik O'Hare ditembak jatuh.
Pesawatnya tidak pernah ditemukan. Pada tahun 1945, kapal perusak Angkatan Laut AS USS O'Hare (DD-889) dinamai untuk menghormatinya.
Pada tanggal 19 September 1949, Bandara Depot Orchard area Chicago berganti nama menjadi Bandara Internasional O'Hare, enam tahun setelah O'Hare musnah. Sebagai penghormatan terhadap keberanian orang besar sekalipun saat itu usianya masih sangat muda.
F4F Wildcat, dengan corak yang identik dengan pesawat ("F-15 Putih") yang diterbangkan oleh O'Hare, saat ini dipajang di Terminal 2. Pajangan tersebut secara resmi dibuka pada peringatan tujuh puluh lima tahun penerbangan Medal of Honor miliknya.
Pesan moral yang dapat kita ambil dari sejarah ini adalah bahwa kita punya kewajiban berbagi nilai-nilai luhur kepada generasi penerus, tidak peduli seberapa kelam masa lalu kita. Karena, bisa jadi cermin nilai luhur dan mulia sebagai pejuang kusuma bangsa.
Bukan hanya akan dikenang tetapi akan menjadi contoh dan semangat perjuangan untuk generasi sesudahnya.
Pahlawan Indonesia yang gugur diusia muda, antara lain sebagai Kusuma bangsa: Martha Christina Tiahahu (17 tahun), RW Monginsidi (24 tahun), Abdul Halim Perdanakusuma (25 Tahun), Raden Ajeng Kartini (25 tahun), Pierre Andreas Tendean (26 Tahun) dan pahlawan muda lainnya.
Jangan sampai salah di masa sekarang justru coba-coba memanipulasi sejarah anak muda di posisikan sebagai pahlawan karena rekayasa kekuasaan yang akan menorehkan sejarah hitam sebagai beban dan penghianat negara.
Sejarah usia muda sebagai pahlawan bukan semata karena usianya tetapi karena kemuliaan pribadinya, keberanian, kegigihan dan perjuangan tanpa pamrih membela, kebenaran, keadilan untuk melindungi dan membela rakyat dan negaranya.
Pahlawan sejati tidak akan bisa direkayasa. Jauh dan jauh sekali karena rekayasa politik busuk yang justru akan menindas rakyatnya hanya karena ambisi mempertahankan kekuasaan, akan menorehkan sejarah hitam.
Sejarah O'Hare dan sejarah pahlawan muda yang gemilang di tanah air, menjadi renungan bersama makna pahlawan sejati dan perjuangan yang akan di kenang sepanjang masa. Dengan mempelajari sejarah, kita akan menghormati masa lalu dan berupaya menjadi yang lebih baik di masa depan. (*)