Pilpres 2024 Hancur Lebur
China ini adalah negara komunis, merupakan kekuatan komunisme terbesar, tipikal pemerintahnya dalam hal ini Xi Jinping itu punya kontrol penuh terhadap perusahaan-perusahaan swasta yang ada di negara termasuk Alibaba.
Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih
SERVER komputer yang dipakai KPU RI sudah teracak-acak datanya tanpa ada kemampuan untuk diamankan. Terkesan KPU sudah tidak berdaya tinggal mengikuti angka kemenangan dari server yang sedang dikendalikan dari server asing, indikasi kuat milik swasta asing dan ini milik Alibaba China.
KPU dalam kendali kekuasaan, tidak berdaya untuk mengatasi terjadinya kecurangan angka yang memaksakan diri paslon 2 Prabowo Subianto – Gibrab Rakabuming Raka harus menang Pilpres 2024.
Bukan hanya sistem demokrasi yang sudah dihancurkan. Hasil pemenang Pilpres juga ditentukan pihak asing.
Tragis dan mengerikan hal ini sampai terjadi. Kita tahu China ini punya agenda politik "lebensraum", berperan sebagai motivasi kebijakan ekspansionis "ruang hidup", berarti tanah dan bahan mentah, akan metamorfosis sebagai penjajah.
Kedaulatan digital kita dalam konteks Pemilu dan Pilpres 2024, lumpuh total ini sangat berbahaya sekaligus mengancam kedaulatan negara.
DR. Ridho Rahmadi, pakar IT bersama para pakar IT lainnya, telah mendapatkan informasi sangat mengejutkan. Bahwa tidak hanya si rekap Pilpres 2024, yang hostnya atau servernya itu di Alibaba, tapi beberapa data Pemilu dalam sistem berbasis web, juga dalam kendalinya.
"Pertama"; Sistem Informasi Partai Politik (Sipol): data parpol saat pendaftaran dirinya menjadi peserta pemilu termasuk dokumen keanggotaan, data yang berhubungan dengan identitas data sensitif, foto, KTP, alamat dan segala macam data lainnya.
"Kedua"; Sistem Informasi Pencalonan (Silon): adalah data sensitif data privat, biodata hingga ijazah segala macam yang berhubungan dengan profil caleg tersebut semua diunggah di upload ke dalam Silon, juga proses verifikasi ada di sana.
"Ketiga"; WA Sistem Informasi Kampanye dan Dana Kampanye termasuk rekening khusus dana kampanye, selanjutnya disebut RKDK adalah rekening yang menampung penerimaan dana kampanye Pemilu/Pilpres.
"Keempat Sirekap"; Sistem Rekapitulasi hasil Pemilu dan Pilpres 2024.
Semuanya diletakkan di dalam server KPU dan masuk di perusahaan swasta asing milik Alibaba China. Ini sama saja penguasa dan KPU menyerahkan lehernya dan masuk pada perangkap lebensraum penjajah China.
Sudah sekian lama Indonesia dalam kendali oleh China. Politik ekspansionis masuk mengendalikan Pilpres di Indonesia. Cloud Alibaba ini diberi karpet merah dengan leluasa penjajah sistem IT digital kita, pada Pilpres 2024.
Indonesia antara lain melalui peran dan kerja KPU dalam pemilu dan Pilpres 2024, di back up Presiden Jokowi telah menyerahkan kedaulatan negara ke pihak asing (China).
Seharusnya seluruh data berhubungan dengan KPU ada pada server yang dikelola KPU ataupun pemerintah Indonesia. Dengan segala macam data-data yang sensitif, merupakan rahasia pribadi dan rahasia negara harus terjaga dan dilindungi dengan ketat. Bukan malah seperti dilelang ke negara asing.
China ini adalah negara komunis, merupakan kekuatan komunisme terbesar, tipikal pemerintahnya dalam hal ini Xi Jinping itu punya kontrol penuh terhadap perusahaan-perusahaan swasta yang ada di negara termasuk Alibaba.
Jokowi telah menghancurkan Pilpres 2024 dan sudah terlalu banyak melanggar konstitusi dan tidak peduli dengan semua pelanggaran yang dilakukan. Jalan terbaik rakyat harus segera memakzulkan Jokowi. (*)