Umat Islam Indonesia Bisa Tamat Selamanya

Waktu itu menunggu Pilpres 2024 Jokowi akan lengser dengan legawa, ternyata muncul fakta baru untuk tetap berkuasa dengan menempatkan anaknya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai Cawapres Prabowo Subianto dan harus menang dengan cara apapun.

Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih

SELAMA Presiden Joko Widodo berkuasa, jejak kebijakan anti Islam akan menjadi bercak catatan sejarahnya. Jejak catatan tersebut bisa diketahui dengan gamblang dan jelas, Jokowi selama ini telah melakukan:

De-Islamisasi (Islam diserang, de-Habisisasi (ulama terus diserang), de-Gantisasi (pejabat Muslim dipinggikan), de-Chinanisasi (kiblat baru RRC), de-Komunisasi (tujuan akhir neo-communism).

Analisa tersebut sudah muncul ditulis oleh Greg Fealy, dimuat di situs East Asia Forum pada 27 September 2020. Artikel ini berjudul, “Jokowi in the COVID-19 Era: Repressive Pluralism, Dynasticism and Over-Bearing State”.

Greg Fealy, profesor dari Australian National University (ANU). Greg dikenal sebagai pengamat politik Indonesia yang mumpuni. Terang-terangan menuding Presiden Jokowi anti Islam. Ia juga mengevaluasi pemerintahan Presiden Jokowi dalam empat tahun ke belakang.

Artinya sejak akhir periode pertama kekuasaannya dan masuk pada periode kedua Jokowi terus menyerang umat Islam.

Sejak itu sudah muncul survei-survei berulangkali menunjukkan bahwa banyak orang takut akan meningkatnya konservatisme dan militansi Islam Indonesia.

Anehnya, sebagian umat Islam menyadari atas kejadian tersebut, tetapi sebagian tahu dan tidak peduli bahkan ikut larut dengan rezim. Bukan hanya bertengkar sesama umat Islam, bahkan saling menyerang.

Kekuatan menyerang umat Islam tak sendirian adalah bagian dari kekuatan global zionis, kolaborasi dengan komunis baik dari luar (RRC) dan dalam negeri sendiri.

Puncak serangan itu ketika rezim membubarkan HTI, FPI, penangkapan ulama dan aktivis-aktivis Islam serta program anti radikalismenya yang menyasar ke mana-mana. Ini sejalan dengan rencana besar untuk melemahkan Umat Islam dan kaum pribumi Indonesia.

Waktu itu menunggu Pilpres 2024 Jokowi akan lengser dengan legawa, ternyata muncul fakta baru untuk tetap berkuasa dengan menempatkan anaknya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai Cawapres Prabowo Subianto dan harus menang dengan cara apapun.

Kalau momentum Pilpres 2024 Umat Islam tetap hanya sebagai objek dari kekuasaan boneka kaum liberal, kapitalis dan komunis. Umat Islam Indonesia / kaum pribumi akan tamat untuk selamanya. (*)