Rempang - Badut-badut Oligarki Bertingkah Sebagai Pahlawan Investasi

Cliffort Geertz adalah ahli antropologi asal Amerika (AS). Ia memakai istilah "negara panggung" alias theater state untuk memotret dinamika kekuasaan di Indonesia. "Ya Indonesia (kini) sudah berubah menjadi "negara panggung" alias theater state".

Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih

DIANGGAP mampu menanamkan investasi Rp 481 triliun, PT. Makmur Elok Graha (MEG), anak perusahaan Artha Graha yang sahamnya dimiliki oleh Tomy Winata disanjung sebagai pahlawan, diberikan konsesi 17.000 hektar oleh Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) selama 80 tahun untuk dijadikan kawasan bisnis Rempang Eco City di Pulau Rempang – Galang.

Hebatnya lagi, karena mata sudah gelap demi investasi, KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) rela juga melepas 7.560 hektar kawasan hutan yang penting bagi kelestarian ekosistem untuk dijadikan proyek tersebut.

Untuk memuluskan proyek investasi yang didominasi pengusaha China yang tergabung dalam 25 pengusaha lebih yang sudah mencengkeram hampir semua sumber daya alam (SDA) di Indonesia. Presiden Joko Widodo layaknya seorang hero, pahlawan pembangunan ambil sikap tegas untuk melindunginya, padahal tidak lebih hanya sebagai jongos.

Presiden Jokowi menyatakan bakal mengejar pihak yang menghambat investasi di Indonesia. Bahkan, menyatakan tak akan segan untuk menghajar langsung pihak yang menghambat tersebut, ujar Jokowi dalam acara penyampaian Visi Nasional 2019 di Sentul International Convention Center (SICC), Ahad (14/7/2023).

Pada kesempatan lain terjadi "dramaturgi" Presiden mengatakan "ambil lahan warga, Jokowi ancam cabut izin konsesi perusahaan”, keterangan Presiden Jokowi kepada media, 6 Januari 2022.

Muncul seperti Perdana Menteri dari China, Luhut Binsar Panjaitan (LBP) menegaskan dirinya siap membuldoser siapa pun yang berani menghambat atau mempersulit investasi yang akan masuk ke Indonesia, disampaikan dalam Rakornas Investasi 2022 yang dikutip dari keterangan tertulisnya.

Tidak kalah gagah sebagai pahlawan investasi, Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjelaskan bahwa selain komitmen dari empat CEO untuk investasi di Kaltara, Indonesia pada Jumat ini juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sekaligus perjanjian kerja sama dalam rangka membangun ekosistem hilirisasi kaca di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, senilai 11,7 miliar dolar AS.

Lebih menggelikan ucapan Menko Polhukam, kasus Rempang bahwa tanah yang disengketakan adalah tanah perusahaan. "Sejak kapan China punya tanah leluhur berdaulat di pulau Rempang". Boleh bodoh tetapi janganlah terlalu dungu.

Semua drama di atas itu ternyata indikasi kuat semua terkait dengan dengan rencana penguasa negara akan menyerahkan kelola negara ke China, dengan serentetan Presiden yang sudah menyerah dengan program raksasa China, yaitu One Beal One Road (OBOR) atau yang kini disebut Belt and Road Initiative (BRI), semua luluh lantak dalam kuasa dan kendalinya.

Indonesia sudah menjadi negara panggung, penguasa sudah lingkung dibawa kendali pemilik cuan, menari-nari di atas penderitaan rakyat.

Rakyat sudah muak dengan pidato para penguasa bergaya jumawa sebagai pahlawan investasi, tidak sadar hanya sebagai budak-budak pemilik modal penjarah dan perusak negara.

Cliffort Geertz adalah ahli antropologi asal Amerika (AS). Ia memakai istilah "negara panggung" alias theater state untuk memotret dinamika kekuasaan di Indonesia. "Ya Indonesia (kini) sudah berubah menjadi "negara panggung" alias theater state".

Simbolisme, persepsi, narasi dan drama lebih penting ketimbang realitas. Badut badut oligarki sedang bertingkah sebagai pahlawan investasi, tidak lama lagi akan digilas oleh rakyatnya. (*)