Surya Paloh: NasDem Bukan Ayam Sayur

Sebab, Bacawapres di kantong Anies sangat memenuhi semua kriteria impian Anies. Di antaranya cawapres yang masa lalunya bersih dan berani. Sementara para calon yang dipaksakan NasDem, semuanya bermasalalu hitam.

Oleh: Mochamad Toha, Wartawan Freedom News

"ANCAMAN" Filsuf Politik Rocky Gerung dalam Kanal Rocky Gerung Official (RGO) pada Jum’at, 25 Agustus 2023, benar-benar membuat Surya Paloh “mati kutu”. Bayangkan, ketika itu Rocky Gerung telah mengultimatum, kalau dalam 24 jam NasDem tidak putuskan, “Saya mau kampanyekan bahwa NasDem ternyata ayam sayur.”

Keruan saja, “ancaman” Rocky Gerung itu ternyata membuat Paloh galau. Padahal sejak hari Kamis (24/8/2023) hingga Sabtu (26/8/2023) Anies Baswedan dan Tim Delapan secara maraton menemui tiga tokoh puncak Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Yaitu Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Aljufri.

Tampaknya, setelah bertemu dengan ketiga tokoh puncak KPP tersebut, sudah ada kesepakatan terkait nama Bakal Calon Wakil Presiden untuk dipasangkan dengan Bakal Calon Presiden Anies Baswedan. Artinya, sudah tidak ada lagi yang menghalangi Anies untuk mengumumkan namanya.

Meski hingga tulisan ini dibuat Anies belum juga mengungkap siapa nama Bacawapresnya, namun Analis Komunikasi Politik Universitas Nasional (UNAS) Selamat Ginting sudah mengungkap Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hampir pasti menjadi skema akhir formasi untuk bakal capres dan cawapres dari KPP.

Menurut Selamat Ginting, pertemuan Anies Baswedan, Tim Delapan dengan tiga pucuk pimpinan KPP merupakan strategi komunikasi politik untuk menduetkan Anies dengan AHY sebagai skema akhir, sekaligus menunjukkan KPP semakin konsolidatif menuju fase berikutnya, yakni deklarasi Anies-AHY.

“Pertemuan Anies didampingi tim delapan dengan Surya Paloh, SBY, dan Salim merupakan strategi komunikasi politik jelang pengumuman pasangan capres dan cawapres KPP. Strategi komunikasi politik yang dilakukan itu, bukan lagi gimmick (kemasan) politik,” tulisnya di Freedom News.

Kabarnya, deklarasi Anies-AHY akan dilakukan pada 9 September 2023, bersamaan dengan HUT Partai Demokrat ke-20 dan sekaligus HUT SBY ke-72. Tampaknya, setelah bertemu dengan Surya Paloh, SBY, dan Salim itu sudah ada kepastian bahwa yang menjadi pasangan Anies adalah AHY, bukan yang lain.

Ayam Sayur

Konon, gamangnya KPP untuk mengumumkan nama Bacawapres Anies Baswedan itu lebih karena masih ada pejabat tinggi di KPP yang tidak sepakat jika Anies memilih AHY. Pejabat tersebut ngotot menyodorkan nama Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yeni Wahid.

Entah mengapa dia begitu antusias ingin Yeni Wahid menjadi Bacawapres Anies. Padahal, sebelum naik haji, Anies sudah mengantongi nama AHY dan menjanjikan untuk mengumumkannya sepulang dari Mekkah. Tapi, dengan masih adanya penolakan atas AHY, Anies batal mengumumkan.

Saat bertemu dengan Surya Paloh pada Kamis (24/8/2023) ternyata Anies tidak juga menyebutkan siapa nama Bacawapresnya. Padahal, seperti kata Rocky Gerung, yang ditunggu masyarakat dari hasil pertemuan itu adalah siapa yang akan diusung sebagai Bacawapres Anies Baswedan.

Jika situasinya dibiarkan seperti ini, Anies berpotensi gagal maju sebagai Capres.

“Saya lama-lama merasa bahwa suatu waktu relawan dan masyarakat sipil akan minta kepastian dari Anies, dia mau angkat calon wakil presiden melalui perspektif dia dan pilihan dia sendiri, atau menunggu nego dengan NasDem. Sebaiknya sekarang putuskan. Tinggal saja NasDem,” tegas Rocky Gerung saat berdialog dengan wartawan senior Hersubeno Arief.

“Toh akan ada partai, bahkan koalisi baru terbentuk, karena orang tetap anggap NasDem itu lama-lama jadi liability, bukan lagi aset bagi Anies untuk mengucapkan perintah Surya Paloh pada waktu itu untuk angkat sendiri wakil presidennya,” lanjut Rocky Gerung.

“Ternyata, Surya Paloh nego juga dengan keadaan, mungkin nego dengan bayangan dia tentang bisnisnya yang terlalu besar, nego dengan masalah-masalah internal partai yang sangat mungkin juga sprindiknya dipegang oleh Jokowi,” ungkap Rocky Gerung.

Menurut Rocky, ia sempat mengatakan pada Surya Paloh, “Kan Anda itu cowboy di depan itu, jadi sudah bidik saja tuh, kenapa Anda sarungkan lagi. Itu artinya, Anda ragu sendiri,” tegasnya.

“Kita mau menuntut itu, bukan karena saya anti Surya Paloh, atau anti Nasdem, atau anti Metro TV. Tetapi, ini adalah etika publik. Anda berjanji terus, bahkan Anda permainkan semangat relawan,” ujar Rocky.

Rocky menyebutkan, sekarang ini dianggap bahwa seolah-olah NasDem tidak suka AHY karena AHY yang terus-menerus membela Anies. Jadi, kalau dianggap bahwa Anies belum mendapat wakil presiden, itu artinya NasDem menghalangi Anies memilih AHY.

Kalau memang menghalangi AHY, mustinya NasDem mau sebutkan siapa alternatifnya, supaya masyarakat sipil tidak menunggu semacam transaksi yang elitis, transaksi yang sangat eksklusif. Karena, bagi masyarakat sipil, Anies itu sudah ada dalam putaran.

“Jadi, NasDem musti putuskan, mungkin dalam 24 jam kalau NasDem nggak putuskan, saya mau kampanye bahwa NasDem ternyata ayam sayur,” tegas Rocky. Rocky Gerung melakukan hal itu karena menganggap bahwa itulah yang ditunggu oleh relawan.

Rocky Gerung mengaku sudah muter, dari Sumatera Utara sampai ke Lombok, relawan pikirannya sama.

Relawan menganggap bahwa tukar tambah itu artinya menunda kemungkinan Paloh dipenjarakan itu, yang pada akhirnya dipenjarakan juga kan. Kita bayangkan kalau Anies gagal itu artinya seluruh kapasitas Surya Paloh ini hilang, lenyap.

“Sebaliknya, kalau Surya Paloh menganggap Anies harus menang maka seluruh energi masyarakat sipil akan tiba pada proyek-proyek perubahan yang diambil oleh koalisi perubahan dan perbaikan,” tegas Rocky.

Rupanya “ancaman” ayam sayur Rocky Gerung jika dalam waktu 24 jam jika NasDem tidak segera putuskan siapa nama Bacawapres Anies tersebut membuahkan hasil. Akhirnya dalam dua hari pada akhir pekan lalu, meski tidak terus-terang, nama AHY mulai muncul sebagai Bacawapres Anies.

Tampaknya, Surya Paloh tidak segera memberi lampu hijau untuk mengumumkan nama AHY itu karena takut kehilangan bisnisnya jika menjadi oposisi terhadap Presiden Joko Widodo. Ngapain takut pada nahkoda kapal yang akan tenggelam?

Kalau mau jadi koboi, jadilah koboi dari awal sampai akhir. Siapa yang menghalangi, habisin. Jika sepakat, bebaskan Anies untuk pilih wakilnya seperti ketika deklarasi, jangan halangi Anies untuk mengumumkan Cawapres dia.

Sebab, Bacawapres di kantong Anies sangat memenuhi semua kriteria impian Anies. Di antaranya cawapres yang masa lalunya bersih dan berani. Sementara para calon yang dipaksakan NasDem, semuanya bermasalalu hitam.

Selain itu, jika NasDem halangi Anies umumkan cawapres pilihannya, jangan terkejut jika NasDem dalam Pilpres 2024 akan terjun bebas. Hasilnya bisa mencapai 6% atau jadi partai gurem. Karena ternyata NasDem “ayam sayur”, seperti kata Rocky Gerung. (*)