Mahasiswa Kampus Merdeka UAI Studi Manfaat Mangrove

Jakarta, FreedomNews – Bahwa selain karena hijau dan keindahannya, ternyata menanam pohon mangrove berdampak positif bagi lingkungan hidup manusia. Bahkan, mangrove dikenal lama oleh masyarakat pesisir di Indonesia sebagai benteng terakhir untuk mencegah abrasi laut.

Menurut Pemerhati Budaya dan Lingkungan Hidup Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), DR Des Hanafi, abrasi laut akan terus mengancam bila mangrove tidak dilestarikan. "Peran dan fungsi penanaman mangrove perlu terus digaungkan kepada khalayak agar setiap pesisir menjadi hijau dan indah," ungkap Des Hanafi.

Untuk mencegah abrasi dan kerusakan ekosistem laut yang parah, maka cara mudahnya adalah dengan menanan mangrove. Tentu, lanjut Des Hanafi, dibutuhkan kemauan dan kesadaran kuat setiap pemangku kepentingan termasuk masyarakat luas untuk terus didorong menanam mangrove.

Mangrove selain bisa mencegah abrasi juga bisa menjadikan pantai asri dan hijau. Selain itu juga mangrove bisa mempertahankan ekosistem flora dan fauna laut.

Sedangkan di daerah Jakarta meski masih minim, namun upaya menanam bakau terus digaungkan. Keberadaan mangrove yang ditanam itu ternyata bermanfaat besar bagi lingkungan dan juga warga pesisir Jakarta.

Mangrove yang ditanam di pesisr Jakarta ini tentu tidak lepas Peran Kementerian Lingkungan Hdup dan Kehutanan Jakarta serta kepedulian oleh ragam komunitas pecinta lingkungan hidup. Mereka menanan mangrove antara lain bertujuan agar ekosistem laut dan lingkungan hidup tetap terjaga nan asri.

Sedangkan untuk terus berupaya menumbuhkan kesadaran terhadap konservasi mangrove kali ini Kelompok 2 PMM 3 Universitas Al-Azhar Jakarta dan Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, Jakarta Utara, Sabtu (21/2/2024) menggelar acara sosial yang bertemakan: “Melestarikan Mangrove untuk Indonesia Berkelanjutan”.

Acara ini melibatkan 24 mahasiswa yang berkesempatan studi satu semester di Universitas Al-Azhar Indonesia (UIA). Kegiatan ini dengan didampingi okeh 2 Dosen serta 1 LO.

Selama mengunjungi Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, para mahasiswa ini melakukan diskusi interaktif, sustem dan tata cara penanaman mangrove, edukasi wisata, serta pembibitan mangrove. Sebanyak 24 mahasiswa ini berasal dari Banda Aceh, Riau, Padang, Palembang, Samarinda, Makassar hingga Biak.

Mereka adalah bagian dari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Kampus Merdeka, yang sejak satu semester telah melaksanakan perkuliahan di berbagai program studi di Universitas Islam Azhar Indonesia.

Kegiatan kajian mangrove ini diawali dengan briefing kepada peserta tentang aturan yang perlu ditaati serta mengenaljan teknik penanaman mangrove, dilanjutkan dengan berkeliling kawasan Taman Wisata Alam Mangrove Angke dengan observasi flora dan fauna di kawasan ini. Kontribusi Sosial ini dilakukan dengan dokumentasi penuh oleh LO dan Tim dari TWA Mangrove Angke.

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia, Gusmia Arianti, SE, MIKOM, kegiatan ini begitu positif, sehingga itu pula mahasiswa perlu terjun ke lapangan langsung untuk mencermati mangrove.

"Mengenalkan kegiatan penanaman mangrove di pesisir kawasan ini diharapkan bisa meningkatkan ketahanan masyarakat pesisir terhadap perubahan iklim," kata Gusmia Arianti, bersemangat.

Gusmia menambahkan lagi, keberadaan mangrove di setiap pesisir ternasuk pantai Jakarta begitu bermanfaat bagi ekosistem dan lingkungan. Selain itu, tegas Gusmia, mangrove mampu mencegah datangnya bencana alam, seperti tsunami, badai, dan gelombang laut yang diketahui bagian dari mitigasi bencana.

Taman Wisata Alam Mangrove Angke, Jakarta Utara memiliki luas 99,82 hektar. Kawasan ini adalah konservasi alam dikendalikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Kawasan mangrove ini dianggap penting oleh KLHK karena sebagai penyangga Lingkungan Kota Jakarta. Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk juga dikenal sebagai ekosistem lahan basah yang didominasi pepopohonan mangrove. Sehingga Kawasan konservasi ini begitu dibutuhkan di Jakarta sebagai ibukota Indonesia yang begitu kekurangan lahan hijau terbuka.

Selain itu, mangrove juga bisa mencegah tingkat polusi yang tinggi. Area mangrove di Jakarta Utara ini juga berperan sebagai penyumbang O2, penyerap CO2, pengatur hidrologi, penyerap polutan, keindahan bentang alam, dan penyedia keanekaragaman hayati. (BS)