PP Muhammadiyah: Menteri Nadiem Makarim Segera Tarik Buku Cabul Masuk Kurikulum

Jakarta, FreedomNews – Kementrian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek (Kemendikbudristek) kembali menuai protes, setelah kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa. Kebijakan kontroversial dari Menteri Nadiem Makarim kali ini, yaitu masuknya Buku Cabul dalam kurikulum sekolah.

Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah selaku ormas terbesar bidang pendidikan melayangkan protes keras dan minta agar menteri menarik buku Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra yang digunakan pada program Sastra Masuk Kurikulum.

Buku sastra ini di antaranya memuat kekerasan fisik, kekerasan seksual dan perilaku hubungan menyimpang yang tidak sesuai dengan norma agama dan kesusilaan.

Wakil Ketua Majelis Dikdasmen Pendidikan Formal dan Nonformal (PFN) PP Muhammadiyah, Alpha Ammirachman dalam siaran persnya, Kamis, 30 Mei 2024, mendesak Kemenbudristek agar segera menarik rekomendasi buku panduan dimaksud.

Menurut Alpha, Kemendikbudristek supaya lebih berhati-hati dalam membuat kebijakan dan mengkonsultasikan seluas-luasnya dengan pemangku kepentingan pendidikan yang relevan.

Dari buku-buku sastra yang direkomendasikan, ternyata ada kisah seorang gadis yang terganggu kejiwaannya dieksploitasi secara seksual oleh orang dewasa.

Buku-buku tersebut kontraproduktif terhadap penguatan pendidikan karakter yang kini sedang digalakkan.

"Tidak ada jaminan anak-anak tidak membaca buku sastra yang direkomendasikan, terutama pada fase keingintahuan mereka untuk mengeksploitasi lebih jauh tentang sesuatu yang dilarang norma kesusilaan dan norma agama,” tegasnya.

"Selain itu, buku pedoman yang direkomensasikan khususnya buku-buku sastra bisa menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat," kata Alpha. (Irpi)